JURNAL KESYUKURAN ~ ♥

by - November 03, 2011



Pada 22 dan 23 Oktober 2011, Alhamdulillah ana telah berkesempatan ke Program Karnival Ilmu Anak Muda. Alhamdulillah... syukur sangat. Banyak ilmu yang dapat khususnya di Forum 'Syurga Cinta'. 

Ana mengucapkan tahniah, mabruk dan syabas pada Gabungan Mahasiswa Islam se-Malaysia (GAMIS) atas penganjuran dan keberjayaan program tersebut. Alhamdulillah, Kerajaan Negeri Selangor menyokong sepenuhnya program-program Ilmiah dan program peningkatan kendiri dan sahsiah seperti ini. Memandangkan Selangor yang bagiku, merupakan hub-Ilmuwan Malaysia. Namun, ana tidaklah ingin bercerita tentang Karnival itu (KAMU'11) secara lebih lanjut.

Ana cuma ingin berkongsi suatu tips yang ana ingin cuba amalkan (tipsnya sungguh banyak! =)
Dengan kehadiran yang amat memberangsangkan. Maklumlah, ahli panelnya adalah Prof. Dr Muhaya Mohamad, Dr. Zaharuddin dan juga moderatornya, Imam Muda Asyraf. Heliza pun ada.

Suatu tips dari Dr. Muhaya tersebut adalah,

"Kalau boleh, coretkan 'Jurnal Kesyukuran' kita setiap hari"

Insya Allah, ingin buat! Agar dapat merasakan indahnya hidup Bertuhan dan Bersyariat ^_^
Rasanya taip di Samsung Galaxy Tab sahaja agar lebih senang posting di blog mysyahadah untuk tatapan di masa hadapan, dan buat berkongsi dengan sahabat sekalian. Daripada posting atau menulis benda-benda yang tidak baik, merapu-rapu dan tidak berfaedah, ada baiknya kita menghitung kesyukuran dan kebahagiaan bukan? (Law of Attraction).

Sahabat-sahabat pula bagaimana?

Ini sebuah cerita indah untuk sahabat-sahabat, dalam menghayati makna sebagai seorang hambaNya yang bersyukur...

Suatu malam Rasulullah Saw, meminta izin kepada Aisyah r.a, “Wahai Aisyah, apakah engkau mengizinkanku untuk beribadah kepada Tuhanku malam ini?” Aisyah menjawab, “Aku amat ingin berada di dekatmu, tapi demi cintaku kepada Allah dan kepada engkau, aku ridha ya Rasulullah”

Rasulullah berwudu dan mengerjakan salat Tahajud di dekat tempat Aisyah berbaring. Rasulullah menangis sepanjang shalatnya bercucuran air mata. Ketika berdiri Rasulullah menangis. Ketika rukuk Rasulullah menangis. Demikian juga ketika sujud sampai akhir salamnya. Ketika selesai, azan subuh berkumandang. Rasulullah masih menangis.

Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Allah dengan surga-Nya dan engkau selalu terbebas dari segala dosa kecil maupun besar?” “Benar ya Aisyah,” jawab Rasulullah. “Mengapa Engkau masih menangis ya Rasulullah?” “Telah turun kepadaku wahyu yang begitu indah.” Lalu Rasulullah membaca QS Ali Imran (3) : 190-191,

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka mempunyai akal (hati nurani). (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), `Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia. Mahasuci Engkau ya Rabb, maka peliharalah kami dari siksaan api neraka.

”Setelah membaca ayat ini, Rasulullah Saw. berkata kepada Aisyah r.a., ” Tidak pantaskah aku menjadi hamba-Nya yang bersyukur?” (HR Bukhari).

Dari kutipan cerita diatas kita dapat mendapat banyak pelajaran yang kita ambil untuk memperbaiki hidup kita. Dari kutipan cerita diatas dapat kita ambil pelajaran salah satunya yaitu bersyukur. Betapa pentingnya bagi kita selaku umat muslim untuk bersyukur, dan Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an  surat ibrahim:7 yaitu :

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)”

Dalam firman Allah diatas sangat di wajibkan bagi umat manusia untuk bersyukur pada apa yang sudah didapat didunia ini sebagai titipan dari Allah. Oleh karena itu wahai sahabat ku masih enggankah kita untuk selalu mensyukuri nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita. Nikmat kita bernafas, nikmat kita berjalan, nikmat kita melihat dan nikmat-nikmat yang lainnya, yang takkan pernah kita bisa menuliskan semua nikmat-nikmatNya walaupun lautan didunia sebagai tinta dan pohon yang ada di dunia ini sebagai penanya semua itu takan cukup untuk menuliskan nikmat yang Allah berikan kepada kita semua.

Oleh karena itu saatnya kita bertobat memohon ampun kepada Allah SWT dan hamba yang bersyukur. Sudah cukup bencana-bencana yang terjadi di negeri ini sebagai teguran Allah agar kita menjadi makhluk yang bersyukur dan menjadi hamba-Nya yang beriman. Dan selalu mengingat-Nya dimana saja dan kapan saja. Kini saatnya kita merubah hidup kita dan membangun hidup dan negeri kita menjadi negeri yang selalu bersyukur agar Allah menjadikna Negara yang berkembang dan mendapat lindungan dari Allah SWT.

“AYUH SAHABATKU SAATNYA KITA BANGKIT DARI KETERPURUKAN INI DAN SAATNYA KITA UNTUK MENJADI HAMBA YANG SELALU BERSYUKUR”

Sumber: http://3guntoro.wordpress.com/2011/08/21/menjadi-hamba-yang-bersyukur/ 

AYUH CORETKAN 'JURNAL KESYUKURAN' MU..

Like, Share and Comment This Post =)

You May Also Like

3 Comments

  1. Semoga kita semua akan menjadi orang yang sentiasa bersyukur..Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah kurniakan..Amin

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah... syukur kita ni terlalu sedikit berbanding nikmatNya kan. Walau setiap nafas kita ucap syukur pun x terbalas...

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah... syukur kita ni terlalu sedikit berbanding nikmatNya kan. Walau setiap nafas kita ucap syukur pun x terbalas...

    ReplyDelete